Tas Para Siswa Diperiksa Isinya Senjata Tajam, Nih Gambarnya

Tas Para Siswa Diperiksa Isinya Senjata Tajam, Nih Gambarnya

SETELAH terjadi aksi brutal siswa menggunakan anak panah terhadap penumpang kendaraan umum Kopayu hingga menelan korban luka di kepala, Polsek Gempol Kabupaten Cirebon bertindak. Sejumlah siswa SMK di Kabupaten Cirebon diamankan lantaran diketahui membawa senjata tajam (sajam), Sabtu (1/4). (Baca: Kepala Dipanah Usai Istighotsah, Pelajar SMK Batal Ikut UNBK) Sejumlah pelajar diamankan saat berada di sepanjang jalur pantura di Kecamatan Palimanan. Petugas membubarkan para pelajara yang berada di pinggir jalan. Saat pembubaran itu, polisi memeriksa tas para siswa. Ternyata, dalam tas itu, bukannya berisi alat tulis, tapi sajam seperti celurit, gir sepeda motor, dan beberapa sajam lainnya. Petugas langsung menggelandang para pelajar itu ke Mapolsek Gempol. Kapolsek Gempol Kompol Yana Mulyana memastikan, sajam yang dibawa para siswa itu diduga dijadikan alat siswa tawuran. “Awalnya ada tanda-tanda tawuran. Kami terjun langsung dan membubarkan pelajar sambil memeriksa tas mereka. Sekarang para pelajar kita periksa,\" katanya. (Baca: Polisi Buru Pelaku, Sebelum Dioperasi Panah Nancap di Bagian Otak) Yana menyebutkan, sejumlah siswa yang diamankan bukan satu sekolah. Melainkan dari beberapa sekolah yang sering nongkrong di pinggir jalan raya dan membuat keonaran atau tawuran. “Dari sejumlah pelajar yang kami amankan, terdapat tiga orang membawa senjata tajam. Ketiganya kami periksa secara mendalam,“ ujarnya. Sebagai tindak pencegahan, pihaknya terus patroli saat jam sekolah dan membubarkan pelajar yang nongkrong di pinggir jalan. “Biasanya, tawuran terjadi di hari Jumat dan Sabtu,” ungkapnya. Pihaknya juga menugaskan anggota untuk patroli intensif selain di hari Jumat dan Sabtu. “Jika terdapat gerombolan pelajar, langsung dibubarkan secara paksa. Kalau terlihat mencurigakan, kita lakukan pemeriksaan,“ katanya. Sementara itu, salah satu pelajar, Firman mengatakan, saat berada di pinggir jalan, dia bersama dua rekannya nongkrong karena tak ada lagi pelajaran di sekolah. Dia mengaku tidak terlibat dalam kepemilikan senjata tajam yang ada dalam tas usai diperiksa polisi. “Saya sih nggak ada niat untuk tawuran. Hanya lagi nongkrong-nongkrong saja. Kalau senjata tajam yang disita polisi itu, milik pelajar lain. Saya tidak kenal dengan pelajar itu,“ kilahnya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: